Selasa, 27 September 2016

Rabu, 21 September 2016

Pemulihan Tak Bebas Hambatan
Yehezkiel 38:1-23

Ketika Tuhan melakukan pemulihan bagi umat-Nya, segala sesuatu tidak secara otomatis akan berjalan lancar. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kesulitan dan penderitaan hadir dalam hidup kita. Dalam situasi seperti ini, kita cenderung berpikir bahwa angin badai dan awan gelap akan memporak-porandakan proses pemulihan dari Tuhan. Semua peristiwa yang terjadi, apakah baik atau buruk, dalam kehidupan kita bertujuan memperdalam pengenalan kita akan kebesaran Tuhan.

Proses pemulihan seperti inilah yang dinubuatkan Nabi Yehezkiel bagi Israel (16). Ia menubuatkan bahwa Tuhan akan menggerakkan Gog, armada perangnya yang perkasa, dan para sekutunya menjadi angin badai dan awan gelap bagi Israel yang saat itu berada dalam kondisi aman tenteram (1-9). Gog dengan kekuatan yang besar dan niat jahatnya akan menyerang dan merampas kekayaan Israel (10-13). Semua peristiwa itu merupakan inisiatif Tuhan yang bukan bertujuan untuk menghancurkan, melainkan memperlihatkan kekudusan-Nya di hadapan umat-Nya maupun bangsa asing.

Krisis yang terjadi memperlihatkan bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan semesta alam yang dapat diandalkan dan dijadikan sandaran yang abadi serta jaminan yang kukuh. Guncangan yang dikirimkan-Nya mengajar bangsa Israel bahwa Dialah yang berkuasa dan memegang kendali atas bangsa-bangsa sehingga tiada kuasa mana pun yang dapat menggagalkan rencana-Nya (14-17). Dalam kekudusan nama-Nya, Ia tidak segan-segan turun tangan membela umat-Nya untuk memperlihatkan kepada bangsa-bangsa bahwa Dia adalah Allah Israel yang hidup dan Mahabesar (18-23).

Proses pemulihan Tuhan tidak lepas dari berbagai tantangan. Kita perlu memercayai bahwa Dia adalah jaminan yang teguh. Apakah Anda sedang mengalami proses pemulihan-Nya? Ingatlah bahwa ujian dan cobaan yang mengiringi langkah-langkah pemulihan itu merupakan sarana Tuhan agar kita semakin mengenal dan bersandar kepada-Nya

Minggu, 18 September 2016



MEWUJUDKAN VISIMU
Bacaan dari Nehemia 2:11-20
           
Ada ungkapan, “Orang yang malang bukanlah orang yang tidak dapat melihat, melainkan orang yang dapat melihat, tetapi tidak mempunyai visi.” Ungkapan ini menggambarkan pentingnya visi. Namun, mewujudkannya tak selalu mudah. Visi adalah tujuan hidup seseorang.

Dalam hal ini Nehemia mendapat visi dari Allah untuk membangun tembok Yerusalem saat berada di pembuangan sebagai juru minum raja. Setelah menangkap visi dari Tuhan, ia berdoa dan berpuasa, kemudian ia minta izin kepada raja untuk pulang ke kota asalnya (pasal 1-2:10). Menarik bahwa selama tiga hari di sana Nehemia belum berdialog dengan siapa pun (ayat 11). Ia bahkan menyelidiki pada malam hari agar tidak dilihat orang (ayat 12- 16). Membangun tembok Yerusalem bukan pekerjaan mudah. Jika mudah, tentu sudah lama orang melakukannya. Bagaimana Nehemia yang baru datang bisa menyakinkan penduduk setempat untuk menggarap pekerjaan yang begitu besar? Bukan kehebatan diri yang dibagikan Nehemia, tetapi kemurahan Allah yang telah memeliharanya (ayat 18). Seorang buangan bisa dipercaya raja dan dibekali segala perlengkapan untuk membangun tembok Yerusalem. Betapa kesaksian itu menunjukkan perkenan Allah! Segenap orang pun berespons dengan semangat!

Mungkin Anda pun tengah bergumul dengan visi yang Tuhan letakkan di hati Anda. Banyak tantangan yang membuat visi terasa seperti mimpi yang tak mungkin diraih, halangan meraih mimpi tersebut, kurang support dari dari orang lain dan lain sebagainya. Mintalah hikmat Tuhan untuk mengerti langkah yang perlu ditempuh. Bawalah orang melihat visi yang dari Tuhan dan berespons kepada Dia, dan nantikanlah Tuhan menempatkan orang-orang sevisi untuk melayani bersama Anda. Anda untuk membangun dan mebangkitkan orang yang sedang terpuruk, galau dan lain sebagainya agar bisa kembali bersama untuk memuji Tuhan dan melayani Tuhan.

 Salah satu petikan yang bisa mebangkitkan saya dalam hal mencapai visi saya adalah Nehemia 2:17b
Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela. (Nehemia 2:17b)

 SUMBER: http://www.renunganharian.net/2012/26-september/410-mewujudkan-visi.html